Penelitian terbaru menghubungkan mutasi Actin dengan perkembangan penyakit jantung.
Sumber BiotechDaily International staff writersBiozatix News - informasi popular life science dan kedokteran
Para peneliti penyakit jantung telah mengidentifikasi perbedaan mendasar pada sekuens asam amino dari protein aktin yang diperoleh dari pasien dengan berbagai jenis tipe abnormalitas jantung seperti hypertrophic cardiomyopathy (HCM) dan dilated cardiomyopathy (DCM).
Aktin adalah protein globular, sekitar 42-kDa yang ditemukan di hampir semua sel eukariot. Aktin adalah subunit monomeric dari dua tipe filament pada sel : mikrofilamen, satu dari tiga komponen utama sitoskeleton dan filament tipis, bagian dari aparatur kontraktil di sel otot. Oleh karena itu, aktin berpartisipasi pada beberapa proses seluler penting, termasuk kontraksi otot, motilitas sel, pembelahan sel dan sitokinesis, pergerakan vesikel dan organel, pensinyalan sel, dan pembentukan serta pemeliharaan bentuk sel dan hubungan sel.
Hasil penelitian yang dipublikasikan pada 8 Mei 2012 dalam jurnal online PLoS ONE membuktikan bahwa perubahan bagian dari protein aktin itu sendiri cukup stabil. Pergantian metionin untuk leusin pada asam amino 305 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pada stabilitas, tingkat pelepasan nukleotida, atau kemampuan penghambatan DNA-se I oleh monomer aktin. Dimana, selama polimerisasi, diketahui adanya peningkatan pelepasan fosfat inorganic dua kali lipat. Lokasi mutasi protein aktin berhubungan dengan efek molekuler. Secara umum, mutasi pada subdomain 3 protein tersebut mempengaruhi stabilitas atau polimerisasi filament aktin, dimana mutasi pada subdomain 1 dan 4 mempengaruhi interaksi protein-protein.
Related Links: University of Guelph
No comments:
Post a Comment